Rabu, 15 Januari 2014

Puisi

GUS MUS
KAU INI BAGAIMANA

Kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana.

Kau ini bagaimana..
Kau bilang aku merdeka kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berfikir Aku berfikir kau tuduh aku kafir
Aku harus bagaimana…
Kau suruh aku bergeraklah Aku bergerak kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah
Aku diam saja kau waspadai

Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku memegang prinsip
Aku memegang prinsip Kau tuduh aku kaku
Kau suruh aku toleran Aku toleran kau bilang aku plin-plan

Aku harus bagaimana…
Kau suruh aku maju Aku maju kau serimpung kakiku
Kau suruh aku bekerja Aku bekerja kau ganggu aku

Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu Langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana..

Aku kau suruh menghormati hukum, Kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku kau suruh berdisiplin, Kau mencontohkan yang lain
Kau ini bagaimana...

Kau bilang Tuhan sangat dekat
Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai, Kau ajak aku setiap hari bertikai

Aku harus bagaimana...
Aku kau suruh membangun, Aku membangun kau merusakkannya
Aku kau suruh menabung, Aku menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimana...

Kau suruh aku menggarap sawah, Sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah, Aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah

Aku harus bagaimana...
Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bis Showab

Kau ini bagaimana..
Aku kau suruh jujur, Aku jujur kau tipu aku
Kau suruh aku sabar, Aku sabar kau injak tengkukku

Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, Sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu memikirkanku, Aku sapa saja kau merasa terganggu

Kau ini bagaimana..
Kau bilang bicaralah, Aku bicara kau bilang aku ceriwis
Kau bilang jangan banyak bicara, Aku bungkam kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimana...

Kau bilang kritiklah, Aku kritik kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya
Aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja

Kau ini bagaimana..
Aku bilang terserah kau, Kau tak mau
Aku bilang terserah kita, Kau tak suka
Aku bilang terserah aku, Kau memakiku
Kau ini bagaimana, Atau aku harus bagaimana...


NEGERI TEKA TEKI

jangan tanya, tebak saja
jangan tanya apa
jangan tanya siapa
jangan tanya mengapa
tebak saja
jangan tanya apa yang terjadi
apalagi apa yang ada di balik kejadian
karena disini yang ada memang
hanya kotak-kotak teka-teki silang
dan daftar pertanyaan-pertanyaan
jangan tanya mengapa
yang disana dimanjakan
yang disini dihinakan,
tebak saja
jangan tanya siapa
membunuh buruh dan wartawan
siapa merenggut nyawa
yang dimuliakan Tuhan
jangan tanya mengapa,
tebak saja
jangan tanya mengapa
yang disini selalu dibenarkan
yang disana selalu disalahkan
tebak saja
jangan tanya siapa
membakar hutan dan emosi rakyat
siapa melindungi penjahat keparat
jangan tanya mengapa,
tebak saja
jangan tanya mengapa
setiap kali terjadi kekeliruan
pertanggungjawabannya tak karuan
tebak saja
jangan tanya siapa
beternak kambing hitam
untuk setiap kali dikorbankan
tebak saja
jangan tanya siapa
membungkam kebenaran
dan menyembunyikan fakta
siapa menyuburkan kemunafikan dan dusta
jangan tanya mengapa
tebak saja
jangan tanya siapa
jangan tanya mengapa
jangan tanya apa-apa
tebak saja


AKHIRNYA

akhirnya api keserakahan kalian
membakar hutan belukar dan dendam
asapnya menyesakkan napas
berjuta-juta manuasia
memedihkan mata mereka
akhirnya kalian harus memetik hasil
dari apa yang kalian ajarkan
ribuan orang kini telah pandai
meniru kalian menjarah apa saja
yang tersisa dari sehabis jarahan kalian
beberapa tokoh sudah pandai meniru kalian
menyembunyikan gombal kepentingan
dalam retorika yang dimanis-maniskan
akhirnya kalian harus membayar
kemerdekaan dan kedamaian
yang selama ini kalian curi dari kami
kepercayaan yang selama ini
kalian lecehkan

ADI APA LAGI

jadi apa lagi
yang bisa kita lakukan
bila mata sengaja dipejamkan
telinga sengaja ditulikan
nurani mati rasa
?
apalagi
yang bisa kita lakukan
bila kepentingan lepas dari kendali
hak lepas dari tanggung jawab
perilaku lepas dari rasa malu
pergaulan lepas dari persaudaraan
akal lepas dari budi
?
apalagi
yang bisa kita lakukan
bila pernyataan lepas dari kenyataan
janji lepas dari bukti
hukum lepas dari keadilan
kebijakan kepas dari kebijaksanaan
kekuasaan lepas dari koreksi
?
apalagi
yang bisa kita lakukan
bila kata kehilangan makna
kehidupan kehilangan sukma
manusia kehilangan kemanusiaannya
agama kehilangan Tuhan nya
?
apalagi, saudara
yang bisa
kita lakukan
?
Allah,
kalau saja itu semua
bukan kemurkaan dari Mu terhadap kami
kami tak peduli

''BILA KUTITIPKAN''


Bila kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah langit memanggil mendung
Bila kutitipkan resahku pada angin
Pastilah angin menyeru badai
Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang
Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah gunung meluapkan api..

Tapi Kan kusimpan sendiri mendung dukaku
Dalam langit dadaku
Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku
Kusimpan sendiri gelombang geramku
Dalam laut fahamku..
Ku simpan sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar